Selasa, 04 Oktober 2011

SARASEHAN LEGOWO DI PADEPOKAN ZAM-ZAM

Pasca menjalankan acara silahturahmi di Polinema (Politeknik Negeri Malang) tanggal 29 September 2011, FLipMAS Legowo mengadakan 'sarasehan' pengurus bersama bapak Sundani Nuroso Soewandhi di rumah bapak Abdillah Hanafi (UN). Acara yang berlangsung ba'da Isha itu dipandegani oleh ketua FLipMAS Legowo bapak Adi Sutanto. Di tengan acara sarasehan juga disisipi pemaparan dan penayangan blog FLipMAS Indonesia yang baru digagas dengan alamat situsnya yaitu http://www.flipmasindonesia.blogspot.com/.


Dalam sarasehan beberapa peserta yang hadir mengemukakan permasalahan legalitas kelembagaan FLipMAS. Bentuk Forum dengan aspek legalnya di tangan LPM menyebabkan forum kadang tidak dipercaya mitra kerja (CSR atau Pemda) menjadi pelaksana pekerjaan. Dengan kondisi demikian dapat dikatakan peran LPM seolah menjadi kunci gerakan FLipMAS, maka jika LPM tidak memberi dukungan, gerakan FLipMASpun tertahan. Jadi, mengapa FLipMAS tidak diubah saja menjadi NGO atau asosiasi yang mandiri sehingga mudah bergerak mendapatkan proyek2 CSR dan juga Pemda. Pemikiran demikian tidak salah tapi tidak sepenuhnya benar, yang penting jangan berkeinginan mandiri karena berlatar belakang konflik.

Dalam sarasehan ketua LPM yang hadir malam itu yaitu dari Universitas Muhammadiyah Malang (Bambang Widagdo), Universitas Negeri Malang (Sucipto, Abdilah Hanafi (mantan ketua)) tetap pada prinsip awal pembentukan FLipMAS bahwa FLipMAS selalu berkomunikasi, berintegrasi dan bersinergi dengan LPM. Demikian pula Ketua FLipMAS Indonesia Sundani Nuroso Soewandhi pun mendukung pendapat ketua lpm tersebut sebab sejak awal FLipMAS dibentuk bukan untuk mencari proyek, tidak untuk bermusuhan dengan LPM. Menurut beliau kerukunan dan keikhlasan dalam berolah karsa serta berkarya yang menjadi karakter dasar dwitunggal FLipMAS dan LPM PT, nilai itulah harus dioptimasikan, diaktualisaikan dan dikristalisasi secara bersama-sama. Harus dibangun komunikasi yang bagus antara FLipMAS, LPM dan PRodikMAS.

Sarasehan Legowo, mengkristalkan pemahaman bagaimana semua yang berperan dalam bidang Pengabdian Pada Masyarakat bekerja saling melengkapi. Jalan terus, bekerja dan berkarya pada akhirnya akan ketemu bentuk idealnya. Peserta menyadari sekarang yang lebih penting bagaimana misi pengabdian kita bisa berjalan dengan baik.

Kelanjutan dari sarasehan, sebagai implementasi semangat kerja, tanggal 3 Oktober pagi-pagi (jam 05.30) sepuluh peserta sarasehan (termasuk bapak Sundani Nuroso Soewandhi ikut serta) berkumpul di Kampus 1 UMM untuk memulai berolah karsa ke Kabupaten Trenggalek (4-5 jam perjalan dari Malang). Dua jam berdiskusi dengan jajaran pimpinan Pemda kabupaten Trenggalek terbuka rintisan kerjasamapun, beberapa problem mendasar yang mengemuka di antaranya problem tanah, managemen pelabuhan Prigi, proses dan pemasaran minyak atsiri dan coklat, pengembangan durian Cipto, produk makanan khas daerah, ketela pohon, problem pembungaan tanaman manggis dan lain-lain. Permasalahan tersebut hendak dipikirkan bersama lalu ditentukan mana yang prioritas yang hendak dipecahkan bersama-sama antara Pemerintah Daerah dengan FLipMAS Legowo.

1 komentar:

  1. Legowo adalah salah satu sikap untuk menerima apa adanya, dengan data yang ada, dan tindak yang riil dengan legowo. beberapa saat yang lalu saya melakukan kegiatan pengabdian yang bertajuk "daun mahoni kering untuk bahan baku souvenir dalam bentuk lukisan", aneh tapi nyata. Masyarakat sasaran adalah Ibu-ibu RT dan PKK Nglegok Blitar, sambutan peserta oke, dan mereka langsung boleh berkarya, semoga ini dapat juga menjadi aspirasi, dan akan muncul aktivi lainnya

    BalasHapus