Senin, 31 Desember 2012

CATATAN AKHIR TAHUN 2012


Ketika catatan ini di buat, berarti umur FLipMAS Indonesia tengah berada pada posisi 2 tahun kurang 7 bulan 16 hari atau lebih tepat lagi berumur 1 tahun 5 bulan 14 hari, karena itu sesungguhnya umur forum ini masih terbilang sangat-sangat muda. Walau masih muda belia, karena FLipMAS adalah ‘anak harapan masyarakat’ terpaksa ia tidak bisa menikmati kemanjaan ‘sebagai balita’. Sederet kerja langsung menimangnya, langsung menjemputnya. Tidak masalah karena FLipMAS lahir memang untuk memenuhi cita-cita menyalakan nalar dan mensejahterakan bangsa. Kini FLipMAS Wilayahpun makin merambah lahir di beberapa daerah di berbagai wilayah NKRI, FLipMAS Wilayah yang diinisiasi pembentukannya di Bali dengan nama FLipMAS Ngayah (lahir 25 April 2010, jauh sebelum FLipMAS Indonesia terbentuk) kini telah berkembang menjadi 20 FLipMAS Wilayah. FLipMAS Ttayo, adalah FLipMAS Wilayah Gorontalo yang terakhir terbentuk 23 Nopember 2012 yang lalu. Belakangan ada 3 daerah yang berinisiatip untuk membentuknya yaitu Sumatra Selatan, Bengkulu dan Jambi. Memang ‘anak harapan’ selalu bisa menjangkiti, ada saja giroh yang menyemangati kelahiran di tiap daerah. Kita tunggu saja semangat juang dan keikhlasan para prodikmas di daerah lain yang akan memperkuat perjuangan kita bersama.
Di ujung tahun 2012 ini, kalau kita mencoba berefleksi, maka hal terpenting dalam pengembangan FLipMAS ini adalah menyangkut legalitas organisasi. Setelah melalui diskusi dan perdebatan pajang, mulai pertemuan di Makasar, Bali, Malang, Bandung, Jogjakarta, Jakarta, dan akhirnya tiga pimpinan FLipMAS Indonesia yaitu Tn.Sundani Nurono (Ketua), Tn.Ir. Gatot Murdjito, MS (Wakil Ketua), dan Tn Drs. Gunarso, MM (Sekretaris) pada tanggal 29 Juni 2012  menghadap YUASRI, SH,  Notaris dan PPAT di Yogyakarta, Sejak itu melalui kantor Notaris YUASRI, SH di Yogyakarta ‘Forum Layanan Iptek Bagi Masyarakat (FLipMAS) Indonesia’ memiliki akta pendirian yang syah secara hukum di negeri ini, yaitu akta dengan Nomor: 42/2012, dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Yogyakarta dengan Nomer: W13-UI/193L/HK00/VII/2012. Dianggap penting karena legalitas tersebut membuat gerak dan langkah FLipMAS akan lebih leluasa dan menjadi legal formal dilindungi undang-undang. 
Capaian signifikan lain dari FLipMAS Indonesia adalah pembentukan FLipMAS-FLipMAS Wilayah, dalam kurun waktu tahun 2012 yang efektif 7 bulan (Juni – Desember) telah mampu mendorong pembentukan 11 FLipMAS Wilayah. Data seluruh FLipMAS Wilayah termasuk ketuanya adalah sebagai berikut: 1). FLipMAS NGAYAH (Wilayah Bali) Lahir : 25 April 2010 Ketua : I Ketut Sardiana (UNUD); 2). FLipMAS HETFEN (Wilayah Nusatenggara Timur) Lahir : 10 Oktober 2010 Ketua : Grace Maranatha (UNDANA); 3). FLipMAS MAMMIRI (Wilayah Sulawesi Selatan) Lahir : 10 Januari 2011  Ketua : Citra Asmi Malina (UNHAS); 4). FLipMAS JAGADHITA (Wilayah Yogyakarta) Lahir : 01 Maret 2011  Ketua : Husain Kasim (UPN Jogja); 5). FLipMAS SABILULUNGAN ( Wilayah Jawa Barat) Lahir : 01 Maret 2011 Ketua : Sondi Kuswaryan (UNPAD); 6). FLipMAS LEGOWO (Wilayah Jawa Timur) Lahir : 04 Maret 2011 Ketua : Adi Sutanto (UMM); 7). FLipMAS DIANMAS (Wilayah Jawa Timur) Lahir : 30 Juli 2011 Ketua : Suparni Rahayu (POLINES); 8). FLipMAS OLAHBEBAYA (Wilayah Kalimantan Timur) Lahir : 06 Agustus 2011 Ketua : Addy Suyatno (UNMUL); 9). FLipMAS MARTABE (Wilayah Sumatera Utara) Lahir : 22 Agustus 2011 Ketua : Edison Purba (USU); 10). FLipMAS FATAHILLAH (Wilayah Jabodetabek) Lahir : 02 Juni 2012 Ketua : Bondan Tiara Sofyan (UI); 11). FLipMAS SEULAWAH (Wilayah NAD) Lahir : 08 Juni 2012 Ketua : Syamsyu Rizal (UNSYIAH); 12). FLipMAS SASAMBO (Wilayah Nusa Tenggara Barat) Lahir : 14 Juni 2012 Ketua : Chairun Nasirin (STIKES Mataram); 13). FLipMAS ANOA (Wilayah Sulawesi Tenggara) Lahir : 17 Juni 2012 Ketua : Sarrawa (UNHALU); 14). FLipMAS MAPALUS (Wilayah Sulawesi Utara) Lahir : 02 Juli 2012 Ketua : Farnis Boneka (UNSRAT); 15). FLipMAS NOSARARA NOSABATUTU (Wil.SULTENG) Lahir : 17 Juli 2012 Ketua : Asriani Hasanuddin (UNTAD); 16). FLipMAS Equator ( Wilayah Kalimantan Barat) Lahir : 01 Agustus 2012 Ketua : Yohana Kusuma Dewi (UNTAN);  17). FLipMAS MANISE (Wilayah Maluku ) Lahir : 13 Agustus 2012 Ketua : Ismael Marabesi (POLIKANT); 18). FLipMAS BATOBO (Wilayah Riau dan Riau Kepulauaan) Lahir : 14 Agustus 2012 Ketua : Padil (UNSRI); 19). FLipMAS PAPUA (Wilayah Papua Barat) Lahir : 27 September 2012 Ketua : Ahmad Yani (Universitas Muhammadiyah Sorong); dan 20). FLipMAS TTAYO (Wilayah Propinsi Gorontalo) Lahir : 23 November 2012 Ketua : Ibu Femi M. Sahami (Univ. Negeri Gorontalo).
Capaian lain yang tidak kalah pentang pada tahun 2012 adalah kerjasama dengan BKBL Pertamina dalam rangka membangun desa di berbagai wilayah NKRI, terutama untuk desa-desa tertinggal dan daerah perbatasan NKRI. Penghargaan pada Srikandi Mammiri Ibu Asmi Ctria Malina yang menginisiasi kerjasama ini, Kerja FLipMAS bersama Pertamina menurut Ketua telah  dimulai di beberapa daerah, di Sulawesi Utara ada 10 Desa yang menjadi sasaran pembangunan, di Wilayah Sorong ada 20 Desa, NTT ada 24 Desa, Riau ada 10 Desa dan juga wilayah Jawa Tengah ada sekitar 20 Desa, jadi sementara total seluruhnya sekitar 84 Desa dari target yang dicanangkan bersama Pertamina untuk menggarap 100 Desa.
Pada sisi yang lain, kerjasama FLipMAS dengan DP2M  Dikti makin pula terbangun kebersamaannya, setidaknya melalui kegiatan Stimulasi PPM di  35 PT  dengan lokasi yang berbeda tersebar dari Banda Aceh hingga Manokwari Papua . Pada acara ini FLipMAS diberi akses untuk menjelaskan tentang aspek keorganisasian FLipMAS, program dan perkembangan kewilayahannya, Walau sedikit ada masalah pada pelaksanaan, lantaran keterlambatan informasi, pembiayaan yang swadaya terlebih dahulu, penjadwalan pelaksanaan dan nara sumber, namun secara umum kegiatan masih bisa berjalan dengan baik dan lancar. Beberapa daerah justru sekaligus bisa dijadikan wahana konsolidasi dan intropeksi pengelolaan organisasi FLipMAS Wilayah.
Catatan akhir tahun ini, rasanya tidak lengkap kalau kita tidak simak catatan penting Ketua FLipMAS Indonesia bapak Sundani Nurono Suwandhi yang  tertuang dalam beberapa emailnya, yaitu :  
1. Beliau memberi apreasiasi pada teman-teman kita yang bergabung dalam FW Hetfen yang sedang bekerja sepenuh tenaga, pikiran dan nalurinya dalam membangun desa bersama pertamina diporos Kupang-Atambua. Kita doakan bersama, agar seluruh teman2 PROdikMAS Hetfen yang sedang berada di lini depan pembangunan desa2 NTT selalu berada dalam kondisi sehat, selamat dan tetap bersemangat mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat. Yang paling utama dari itu semua adalah menyadarkan masyarakat akan fakta bahwa mereka bisa saling mensejahterakan satu dan lainnya.
2. Untuk FW Papua dan Mapalus yang juga sedang berada di garis depan membangun desa, jangan lupa membangun pasukan terlatih untuk meningkatkan mutu dan kinerja menyalakan nalar bangsa.
3.  Sumsel, Bengkulu dan Jambi sedang mempersiapkan pembentukan FW baru. Bagi FW yang baru terbentuk, silakan mulai mensosialisasikannya ke Pemda dan juga pemegang dana CSR atau PKBL. Menjelang akhir tahun ini PROdikMAS Batobo di Riau juga sedang bergerak membangun desa di kep Natuna, Karimun dan wilayah indragiri hilir. 24 jenis kegiatan yang sedang dilaksanakan bersama pertamina  Sementara acara di Atambua berulang masih ditunda, juga, terakhir meneg BUMN dijadwalkan  ke Atamboa awal tahun 2013. Mudah2an penundaan memberikan peluang terbentuknya kesempurnaan. Amien. Semoga sukses selalu menyertai kita semua. Amien
4. Berkait dengan PT terpencil yang terkungkung pada ketidakmampuan menyusun proposal bahkan IbM sekalipun. Salah satu tujuan pembentukan FLipMAS adalah memperbesar jumlah PROdikMAS melalui kegiatan WS Penyusunan Proposal di seluruh wilayah FW. Artinya setiap FW bertanggungjawab atas perkembangan critical mass dosen yang mahir dalam PPM. Dengan demikian tidak diperlukan kuota tertentu untuk PT Terpencil. Sebab pemberian kuota hanya akan melegitimasi ketidakseimbangan potensi akademik dosen di NKRI. Sebab itu pulalah, dalam kegiatan2 WS semacam itu, setiap FW disarankan untuk saling memanfaatkan pakar-pakar PPM FW tetangganya. Dan pada setiap WS sedapat mungkin mengajak serta seluruh peserta hadir di masyarakat untuk membuka mata hati dan mata akademiknya. Sebab ketidakmampuan dosen menulis proposal PPM lebih disebabkan pada ketidaktahuannya akan masyarakat yang membutuhkan  pikiran dan perasaannya. 
5. Hal penting lainnya adalah bahwa pada setiap WS PPM harus selalu diingatkan untuk tidak menyelingkuhi amanah yang diembannya. Pada simposium yang baru lalu ternyata masih terlalu banyak ditemukan pelaksana PPM dengan sadar melakukannya. Bahkan yang tergolong anggota FLipMAS...hehehe...Jumlah ini menambah jumlah dosen yang merefleksikan dan melegitimasi komunitas intelektual kampus sebagai masyarakat berperilaku dan berpikir miskin. Kalau sudah begini ini, kemana lagi rakyat menggantungkan cita-citanya ? hahaha
6. Di yogyakarta tanggal 18 Desember malam, bapak Gatot Murdjito, bapak Gunarso, bapak Sundani NS, ibu Yuni dan pak Darmono Jagadhita sempat bertemu di resto ayam dan bebek goreng Gatot Murdjito membahas hasil pertemuan bapak Gatot Murdjito  dan bapak Sultan Yogyakarta. Tindak lanjutnya adalah pertemuan FLipMAS Indonesia lengkap dengan Sultan yang direncanakan paling lambat minggu kedua Januari 2013 menyesuaikan jadwal Sultan dan paling lambat akhir Januari 2013 dilaksanakan pertemuan FI dan FW seluruh Indonesia mendeklarasikan eksistensi FLipMAS, membahas struktur dan kewajiban organisasi, program dan pola kerja. Dalam pertemuan tersebut diharapkan hadir juga rekan-rekan kerja FLipMAS seperti Pertamina dan instansi terkait termasuk ketua-ketua LPM PT yang bergabung dalam FLipMAS. Data detil menyusul secepatnya. Selamat menunaikan amanah kemanusiaan mudah-mudahan Allah SWT selalu membimbing dan menyertai kita semua. Amien
7. Tahun 2013 sudah mulai menghangati meski rembulan belum digantikan cahaya matahari di 1 Januari 2013. Jangan lupa tradisi FLipMAS untuk melatih pasukan baru setiap tahunnya membaktikan pengetahuan dan pengalamannya bagi masyarakat. Mudah-mudahan  FLipMAS Indonesia segera dapat menerbitkan jadwal kerja tahun 2013 untuk menjadi acuan seluruh FW dalam menyusun kalender kerja tahun 2013. SELAMAT TAHUN BARU 2013. 

Jumat, 30 November 2012

PERTAMINA & FLipMAS MEMBANGUN DESA BERSAMA

Menurut Ketua FLipMAS Indonesia Bapak Sundani Nurono Suwandhi, upaya menerangi nalar bangsa sebagai misi FLipMAS makin nyata mulai teraktualisasi. FLipMAS Wilayah di pengujung bulan November 2012 bertambah menjadi 20 FLipMAS Wilayah, adalah FLipMAS TTAYO yang lahir 23 Nopember 2012 di Gorontalo dikomandani seorang ibu bernama Femi M Sahami dosen Universitas Negeri Gorontalo, sebelumnya 27 September 2012 di Papua Barat lahir FLipMAS Wilayah Papua yang diketua oleh dosen Universitas Muhammadiyah Sorong. Akankah di bulan Desember FLipMAS Wilayah yang lain akan lahir menambah deretan panjang gerakan PPM di seluruh wilayah NKRI ? Bisa saja terjadi, pergerakan pelahiran PROdikMAS, komunikasi saling menyemangati memungkinkan pelahiran yang cepat.....

Aktivitas bersama Pertamina menurut Ketua juga telah  dimulai, teman-teman PROdikMAS di berbagai daerah dan para Pendamping Penggerak Pembangunan Desa sudah berada di lapangan dengan beragam kondisiwilayah, masyarakat dan aparat desanya. Di Sulawesi Utara ada 10 Desa yang menjadi sasaran pembangunan, di Wilayah Sorong ada 20 Desa, NTT ada 24 Desa, Riau ada 10 Desa dan juga wilayah Jawa Tengah ada sekitar 20 Desa, jadi sementara total seluruhnya sekitar 84 Desa dari target yang dicanangkan bersama Pertamina untuk menggarap 100 Desa. Wilayah yang masih menunggu adalah Aceh, KalBar dan Banten.

Jadwal kegiatan bersama Pertamina setelah peresmian kegiatan di Kupang yang berlangsung 11-14 November 2012 adalah Pontianak Kalbar. Masih dalam lingkup tanggung jawab Pertamina Regional II, Indonesia Timur.  Pesan Ketua: Jangan lupa untuk melakukan gerak antisipatif dalam pembangunan Desa karena hasil serupa dengan pelaku non FLipMAS akan menyebabkan surutnya kepercayaan Pertamina kepada FLipMAS. Untuk itu koordinasi persoalan wilayah antara FW dan FI agar tetap dijaga. Pertamina akan merencanakan pertemuan dengan FW yang sudah berada di lapangan dan FI untuk menyatukan persepsi  dan langkah

Senin, 08 Oktober 2012

SEMANGAT FLIPMAS


Mohon maaf, beberapa waktu blog ini absen posting. Maklum ada hal lain yang sedikit menyita perhatian pengelola tunggal Blog ini heee...heeee. Kali ini ada hal menarik yang diangkat Ketua FLipMAS Indonesia yang mesti dicermati seluruh prodikmas di seluruh Indonesia, Perkembangan FLipMAS sudah pada tahap dipercaya oleh lembaga diluar DP2M yaitu Pertamina untuk diajak membangun 100 desa tertinggal yang berada di batas NKRI. Kerjasama ini dirintis oleh perkenalas Ibu Citra (FLipMAS Mammiri) dengan pimpinan PKBL Pertamina yang kemudian dieksekusi kerjasamanya di tingkat FLipMAS Indonesia. Penghargaan yang besar buat Ibu Citra, termasuk juga Pak Widyana yang banyak membangun komunikasi awal. Beberapa hari yang lalu lahir FLipMAS Wilayah Papua di Sorong, lahir sebagai FLipMAS Wilayah ke 19. Jelas,peran FLipMAS ke depan makin digadang masyarakat, makin membutuhkan kerja keras dan keiklasan. Kemarin tanggal 8 Oktober 2012, Ketua FI membuat surat terbuka yang pengelola merasa perlu mempostingkan di blog ini, sebagai berikut :

" Salam Hangat FLipMAS
Salam Satu Jiwa Bhinneka Tunggal Ika


Tantangan yang kita hadapi dalam membangun masyarakat untuk menjadi pintar dan sejahtera sangat berbeda dengan memintarkan mahasiswa. Mahasiswa belum memiliki intuisi dan pengetahuan yang teruji tetapi dukungan finansial bagi sebagian besar mereka sudah kuat, juga fasilitas belajarnya sudah terbilang memadai. Untuk membangkitkan kesadaran mahasiswa akan kekuatan intuisi dan lojiknya sangat sederhana, termasuk mengubah cara belajarnya. Di lain pihak, masyarakat di desa2 miskin mempertahankan hidupnya mengandalkan intuisi dan pengetahuan empiriknya yang teruji. Hidup keseharian dengan mengandalkan intuisi dan mewujud dalam pengetahuan empirik sering membawa manusia pada kelengahan akan fungsi lojik dan akrab dengan rutinitas yang menjemukan. Entitas manusia seperti ini tidak lagi melihat lojik sebagai tumpuan mutu kehidupan mereka atau mereka tak mampu lagi meningkatkan mutu kehidupan karena abai mematangkan lojiknya. 

Mengubah kehidupan mereka berarti memandu mereka ke arah pencerahan lojiknya atas tradisi yang menghidupinya. Ini pekerjaan luar biasa sukar sebab masyarakat sudah sedemikian elastisnya. Oleh karena itu diperlukan fusi energi dari banyak kaum intelektual untuk meniupkan nyala membangunkan lojik mereka yang tertidur. Bahwa lebih banyak dosen memilih untuk membangunkan lojik mahasiswa, itu hak mereka untuk menyukai pekerjaan  yang sangat sederhana. Akan tetapi, dosen yang juga memilih membangunkan lojik manusia yang lebih mengandalkan intuisinya akan dituntut keluasan intelektualitas, keikhlasan untuk bergabung menerima kebhinekaan dalam kecerdasan, ketangkasan, kesabaran, keuletan, stamina dan juga takdirnya. Yang tidak ingin bergabung tidak perlu membebani langkah kita, sebab masih banyak dosen yang tidak hanya memikirkan sakunya sendiri yang tidak pernah berujung hehehe. Angin pagi sedang berhembus kencang, mengapa layar tak juga dikembangkan? "

Prodikmas atau dosen yang bergabung di dalam FLipMAS sekarang ini lagi diuji dan ditantang, seperti pada kalimat penutup surat Bapak Sundani Nurono Suwandhi.....Sesungguhnya kini angin lagi berpihak pada FLipMAS, berpihak pada kita, ...... Nah, kita mesti terjaga, siapkan kapal dan perahu-perahu kita, jangan lupa bawa bekal lalu ......kembangkan layar.....! Hayoooo !!! Salam.

Kamis, 16 Agustus 2012

RENUNGAN SANG KETUA


BANGSA KITA, BOLA DAN NALAR

Memandangi bulan yang sedang dialingalingi bumi membawa kenangan satria pada masa kecilnya. Mendengar adanya kabar gerhana, entah bulan entah matahari, semua cuma menimbulkan jeri…melihatpun tidak mampu mencerna…yang terkesan hanyalah bunyi2an…nyaris semua benda yang bisa menimbulkan bunyi, dibunyikan. Apa maksudnya? Kata orang tua, bunyi2an akan memaksa batara Kala segera memuntahkan bulan ataupun mentari yang dimangsanya… hehehe…padahal sejak jaman Yunani kuna gerhana bulan sudah dikenali dan ditemukan jawabannya …lalu mengapa nenek moyang kita tak bisa menjelaskannya? Ataukah empu Nala dan ahli astronomi nusantara ini yang tidak berkenan membagikan kesaktiannya kepada anak moyang? Atau lojik anak moyangnya tak sanggup mencerna lojik nenek moyangnya…haaaa…satria tak ingin mengganggu keasyikannya menonton bal2-an negara eropa dengan lamunan usangnya tentang gerhana…tetapi dia tetap saja tak mampu mengusir memorinya tentang bal2an yang membuatnya banyak teman. Aahh tendangan pisang itupun dijamanku bermain sudah aku kuasai …tendangan geledek yang menggunakan punggung kaki itupun sering aku lakukan…juga tendangan salto, juga bicycle kick, juga flying kick…juga gaya tumit Ronaldo, juga tendangan cungkilnya Lionel Messi…huh mirip euforia organik di bidang pertanian Indonesia saat ini…padahal di jamannya Ken Arok pola pertanian seperti itu sudah mentradisi! Hahaha jadi apa bedanya ya…waaa, jangan2 yang namanya perubahan itu sebenarnya tidak ada ya… huahahahuahaha, suara tawa itu sudah tidak lagi mengagetkannya …satria sudah paham betul si pemilik suara tawa itu…yaa batara Narada…

Wahai batara apa yang membuatmu menemuiku? Aku tidak sedang risau, juga tidak merindukanmu saat euforia punggawa Nusapilu ini berpesta pora merayah hak dan milik rakyatnya…huahuahahahahuahahaha satria, aku juga tak menaruh peduli pada hambalang, wisma atlet, sarana prasarana perguruan tinggi, manipulasi pajak, termasuk manusia2 penikmat dosanya…dalam kamus kadewatan, mereka itu sudah termasuk barisan setan sebab tugasnya sama, menyesatkan manusia…huahahahahuaha. Aku menemuimu sebab di Jonggringsalaka tak ada yang peduli pada bal2an eropa, aku tak punya teman bercengkerama. Waahh batara, sejak kapan para dewa tertarik pada  bal2an? Mengapa begitu satria? Lha Dewi Fortuna itu anaknya siapa? Tanya saja sang Dewi, tim mana yang akan didekatinya, kan batara sudah tahu siapa pemenangnya. Lalu untuk apa kita bercengkerama tentang hal itu? Lha kamu sendiri satria, kalau sudah seperti itu aksiomanya mengapa kamu juga kesengsem bal2an eropa 2012? sebab aku tak bisa bertanya kepada sang dewi…kekasihku juga bernama Dewi, tetapi lebih lima menit nonton bal2an, dia vertigo…Weladalah kenapa begitu satria? Katanya, kepalaku muter mataku juling melihat bola satu kok di-sepak2, di-kop2, di-tangkap2, di-banting2 ngalor ngidul…sudah masuk gawangpun masih di-ambil lagi buat di-sepak2, di-kop2, di-tangkap2, di-banting2, penontonnya surak2 lagi …hehehe…ooolalaaaa, Dewi kekasihmu itu belum paham satria, permainan bola itu analog dengan nasib koruptor negerimu. Koruptor itu ibarat bola. Coba pikirkan baik2. Hantaman energi ber tubi2 yang diterima boIa membuatnya anteng2 saja. Energi itu malah berefek membuat penonton bal2an justru sepak2an ...huahahaha…

Asal kamu tahu saja satria, Dewi Fortuna itu penjaga rahasia paling hebat. Akupun tak sanggup merayunya memberitahuku siapa pemenang bal2an euro 2012...termasuk dulu kala dia mendekatimu…masih ingat hehehe-heh…Dia gundah gulana sejak piala dunia 2010 yang lalu…mengapa batara? Sebab dia ditandingkan dengan si Paul Gurita Peramal …sebab itu usai piala dunia si Paul langsung diboyong ke Jonggringsalaka… weeeela… di tahun 2012 ini, di bal2an Euro justru saingannya malah berlipat. Ada babi ada gajah ada burung…wow, kan tambah asyik batara karena penonton bisa melupakan Dewi Fortuna yang dikenal sebagai sang pemihak. Lalu bagaimana nalarmu menjelaskan ramalan si babi, gajah atau binatang lainnya itu? Waaa kan batara lebih tahu… hemmh ya aku tahu. Tetapi aku ingin tahu saja seberapa jauh kamu sudah kuasai ilmu weruh sak durunge winarah itu. Bule2 itu paham naluri kebinatangan. Naluri yang tak mengenal dimensi itu bisa mengendus garis edar Dewi Fortuna tanpa sepengetahuannya. Bule2 itu efisien. Hewan memberinya keputusan cepat, sang Dewi bertele-tele… hehehe…

Jadi satria, kita bicara yang enteng2 saja tanpa harus menjadi peramal. Sebab kalau toh ramalan kita benar, apa bedanya kita dengan babi, gajah atau binatang peramal lainnya? Hahaha…Apakah menurutmu perkembangan jaman tidak membawa perubahan pada pemain atau permainan sepak bola ? Waaahh jelas ada. Pemain sekarang cenderung pesolek. Rambut kalau tidak dimodel botak, di punk, dikucir atau di kelir warna warni. Badan, lengan, kaki, tangan, tengkuk bahkan jidatpun di tattoo. Tidak banyak jumlah pemain pesulap. Sisanya gladiator… hehehe…Bolanya dibuat semakin ringan, kalau disepak kuat2 bisa membuatnya mendadak berkelit. Sepatu dibuat seperti kulit terluar. Pakai tidak pakai sepatu rasanya sama saja. Tetapi laju bolanya berbeda. Jadi teknologi diciptakan untuk memudahkan terjadinya gol. Permainan bola menjadi lebih permisif. Jumlah gol menjadi imam. Sepakbola kehilangan seniman tarinya. Kehilangan sihirnya. Yang tersisa hanya kegusaran… hehehe…Tak ada sahutan. Satria terpana menyadari Batara Narada tidak lagi bersamanya…(Dikutip dari Tabloid Kenangan Juni 2012 by Sundani Nurono Suwandhi)

Jumat, 20 Juli 2012

REFLEKSI SATU TAHUN FLipMAS INDONESIA



                Tanggal 16 Juli lalu FLipMAS Indonesia genap berumur satu tahun, tak ada pesta tiup lilin tak ada dendang ‘happy b’day’ tak ada potong tumpeng atau bubur merah putih. Tetapi sebnelumnya  walau tidak juga menyinggung perihal ulang tahun, pada hari Rabu tanggal 11 Juli 2012 Wakil Ketua FLipMAS Indonesia Bapak Gatot Murdjito telah menandainya dengan tasyakuran menghidangkan bebek kremes dan sop buntut khas WR Njero Kampung ke para punggawa FLipMAS dari berbagai daerah yang kebetulan terlibat kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa di UM  Jogyakarta. Hadir pada malam itu Ketua FI Bapak Sundani Nurono Suwandhi, Bapak Gunarso (Sekretaris FI), Ibu Marleen (Bendahara FI), Bapak Sondi, Bu Endang (FW Sabilulungan), Bapak Husain, Ibu Dewi, Ibu Nila, Ibu Retni (Jagadhita), Bapak Sardiana, Bapak Widyiana, Bapak Remawa, Bapak Sukarya (Ngayah), Bapak Mistaram (Legowo) dan penulis yang selain pengurus FI juga mewakili Legowo.
                Malam itu, tanpa sadar berisi ‘refleksi FlipMAS’ klop sebagaimana mestinya ketika kita beradea pada moment penting  hidup, misalnya pada saat ulang tahun yaitu dengan ‘berkaca diri’ berintropeksi. Ketua Flipmas Indonesia Bapak Sundani NS menyadari bahwa FLipMAS yang kelahirannya beliau yang membidani ini mulai banyak direspon masyarakat. Kenyataan sekarang FLipMAS menjadi sosok balita muda yang dipaksa menjadi  sosok dewasa yang sudah diberi banyak tantangan. Itu tidak lain karena FLipMAS lahir tepat zaman, muncul di mana masyarakat sedang butuh aktualisasi peran pengabdi yang powerfull, interkoneksitas dengan semangat keiklasan. Kerja sendiri dengan semangat dominasi, tanpa koreksi, tanpa inovasi sudah jenuh terjadi di masyarakat. Untuk itu kehadiran FLipMAS yang menawarkan pendekatan baru ‘menyalakan nalar bangsa’ dengan sinergitas professional pendidik masyarakat (Prodikmas) dari berbagai perguruan tinggi berbasis peta, potensi dan permasalahan  wilayah. Tanpa susah payah seperti mendirikan partai politik, dalam satu tahun FLipMAS INdonesiua sudah membentuk 15 FLipMAS Wilayah, yaitu :
1. FLipMAS NGAYAH (Wilayah Bali)
2. FLipMAS MAMMIRI (Wilayah Sulawesi Selatan)
3. FLipMAS JAGADHITA (Wilayah Yogyakarta)
4. FLipMAS SABILULUNGAN ( Wilayah Jawa Barat)
5. FLipMAS LEGOWO (Wilayah Jawa Timur)
6. FLipMAS DIANMAS (Wilayah Jawa Timur)
7. FLipMAS OLAHBEBAYA (Wilayah Kalimantan Timur)
8. FLipMAS HETFEN (Wilayah Nusatenggara Timur)
9. FLipMAS MARTABE (Wilayah Sumatera Utara)
10. FLipMAS FATAHILLAH (Wilayah Jabodetabek)
11. FLipMAS SEULAWAH (Wilayah NAD)
12. FLipMAS NTB (Wilayah Nusa Tenggara Barat)
13. FLipMAS ANOA (Wilayah Sulawesi Tenggara)
14. FLipMAS MAPALUS (Wilayah Sulawesi Utara)
15. FLipMAS NOSARARA-NOSABATUTU (Wilayah Sulawesi Tengah)

 FW Nosarara – Nosabatutu sebagai FLipMAS ke 15,  yang dari namanya bermakna ‘Bersaudara Sepenanggungan’ adalah FLipMAS Wilayah yang baru lahir pada  17 Juli 2012 jam 15.30 WIT, tepat satu hari setelah FLipMAS Indonesia berumur satu tahun. Maka kelahiran Mosarara-Mosabatutu merupakan hadiah ulang tahun yang  istimewa dari masyarakat Sulawesi Tengah bagi FLipMAS Indonesia.  Terlebih lagi, tradisinya ketika sudah terbentuk bukan euphoria suka cita yang kemudian tercermin pada umumnya, tetapi justru sikap gerak cepat yaitu dengan langsung mengadakan ‘rapat kerja’ dengan SKPD Kota Palu, menggagas program kerjasama membangun masyarakat kota Palu. Selamat bergabung prodikmas wilayah Sulawesi Tengah, selamat berjuang menyalakan nalar bangsa dengan semangat keiklasan.
  Pertemuan di Tegalrejo Jogjakarta selain membicarakan perkembangan FLipMAS Indonesia, FLipMAS Wilayah juga mengemuka harapan-harapan bagaimana FLipMAS ke depan semestinya dikembangkan. Yang jelas bahwa FLipMAS Indonesia sudah berbadan hukum, tiga pucuk pimpinan FLipMAS Indonesia (Sundani NS, Gatot Murdjito dan Gunarso) melegalkan FLipMAS pada notaris Yuasri Sarjana Hukum di Jogjakarta pada tanggal 20 Juni 2012. Dalam kontek pendirian ditegaskan bahwa FLipMAS Indonesia memiliki Visi : menjadi wahana andalan kaum intelektual dalam membudayakan dan mengaktualisasikan Peradaban Bangsa Indonesia di Masyarakat. Misinya adalah menyalakan nalar bangsa. Tujuannya: meningkatkan jumlah dan mutu kinerja PROdikMAS di seluruh Indonesia dalam melaksanakan layanan Iptek bagi masyarakat. Sifat kelembagaan FLipMAS adalah non politik dan hanya melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kemandirian dan kesentosaan masyarakat. Dalam hal harapan peserta yang hadir, FLipMAS diharapkan bias tumbuh dengan mengedepankan kerjasana yang harmonis antar PROdikMAS, antar FLipMAS Wilayah termasuk tetap terus menjaga dan mengembangkan kemitraan yang baik dengan LPM dan DP2M dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat.
 Menyangkut tantangan dan kendala kerjasama dalam pengembangan kegiatan pengabdian  pada masyarakat, diharapkan tiap FLipMAS Wilayah bias saling belajar dan tukar pengalaman. Pijakan pada penguasaan serta updating ‘peta wilayah’ harus terus dikuatkan, karena hakekat pengabdian pada masyarakat semestinya bersumber pada data problematika dan kebutuhan wilayah bukan ‘dropping’ program tanpa memahami peta wilayah specifik yang sebenarnya. Tantangan yang benar-benar ada di hadapan mata adalah kerjasama dengan Pertamina dalam ikut mengembangkan masyarakat di wilayah perbatasan NKRI, tentu keunggulan FLipMAS yang memiliki PROdikMAS di seluruh pelosok negeri diharapkan bisa menunjukkan ‘kinerja’ yang berbeda. Keanggotaan FLipMAS yang bersifat terbuka bagi siapapun yang ‘Profesional dalam Mendidik Masyarakat’, termasuk kategori anggota istimewa yang bisa aktif mendonasikan kekayaan intelektual dan hartanya dalam berbagai kegiatan FLipMAS.
Berkaca pada FLipMAS Wilayah yang nampak bisa aktif dan dinamis, FLipMAS-FLipMAS Wilayah yang stagnan dan yang baru berdiri harus terus berani berbenah. Tindakan reorganisasi bagi yang mengalami kemandegan harus cepat dilakukan, gerakan ‘pemeranan’ terhadap pengurus dan anggota harus terus diupayakan. Setiap FLipMAS Wilayah harus memiliki ‘tim inti’ yang terus menurus mampu menyisihkan waktu dan pikirannya untuk FLipMAS, kalau perlu tim inti ini konsisten ‘setiap hari’ walau sejenak ada waktu untuk memikirkan FLipMAS. Terus pelihara kegiatan yang bisa saling menyemangati, walau sederhana misalnya, kalau bisa dimulai dari mengembangkan suatu wilayah yang disepakati  untuk digarap bersama dan pemerintah daerah sangat mendukung, sambil terus lakukan pengayaan dan verifikasi pemetaan wilayah, pemetaan potensi prodikmas dan upayakan ada ‘bank proposal’. Sesungguhnya banyak hal lain yang bisa dilakukan, tapi setidaknya hal di atas yang sering mengemuka pada beberapa diskusi antar FLipMAS Wilayah.  Kuncinya kita harus terus bergerak dan maju ke depan dengan semangat kewilayahan, kehinekaan dan keiklasan. Selamat Ulang Tahun FLipMAS Indonesia, Maju Terus Nyalakan Nalar Bangsa.

Senin, 02 Juli 2012

FLIPMAS-KIMIA FARMA, FLIPMAS BARU, DAN LEGALITAS



FLIPMAS NGAYAH - KIMIA FARMA, TERUS BERGANDENG TANGAN BINA PETANI JARAK KEPYAR DI NUSA PENIDA BALI

Biji Jarak Kepyar
Dalam milistnya Ketua FLipMAS Bapak Sundani Nurono Suwandi mengabarkan bahwa Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Kimia Farma sudah memastikan pelaksanaan penanaman jarak kepyar di Nusa Penida Bali dimulai bulan Juli ini dimulai dengan konrak kerjasama dengan koperasi petani Kepyar Mandiri dan di supervisi FI dan Ngayah. Kebutuhan riil Kimia Farma untuk biji jarak kering adalah 8.000 ton/tahun dan sekarang baru terpenuhi 10%nya. Tahap pertama akan digarap 100 ha lahan di Nusa Dua dan secara bertahap ditingkatkan. Untuk teman-teman Flipmas Wilayah yang juga berminat mengembangakan Jarak Kepyar di wilayahnya, tolong diperhitungkan data mutakhir berikut: harga biji jarak kering franco di semarang Rp 4.000,-/kg untuk peniriman sampai 30 ton. Lebih dari itu harga menjadi Rp 4.500,-/kg. Demplot dapat dibiayai Kimia Farma melalui dana pinjaman lunak dengan bunga sebesar 6% per tahun. Petani hanya bermodalkan lahan dan tenaga. Harga biji jarak kering di tingkat petani ditentukan bersama petani yang bergabung dalam koperasi. Melihat situasi kemarin di Nusa Penida, tanah berbatu seperti halnya Gunung Kidul juga potensial ditanami jarak. Meskipun demikian, keberadaan petani berpengalaman tentang tanaman jarak tampaknya sangat diperlukan. Ongkos kirim ke semarang dari Nusa Penida memperhitungkan harga sekitar Rp 1.000,-/kg sehingga ongkos kirim dengan truk bertonase 8 ton harganya menjadi Rp 8 jt.

FLIPMAS – BNPP, FW BARU DAN LEGALITAS 

Bapak Farnis dan Ibu Grace Soputan pada tgl 2 Juli 2012 kemarin sudah bertemu dengan teman2 di Sulawesi Utara yang dihadiri perwakilan 4 PTN dan 2 PTS. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membentuk Flipmas Wilayah Mapalus. Terimakasih banyak untuk Bapak Farnis dan Ibu Grace, setelah peta soal Sulut tersusun maksimal dan telah berwujud proposal untuk pertamina, Mapalus juga terbentuk. Selamat berjuang. Sementara itu di Kalimantan Barat, Ibu Yohana bergabung dengan staf BNPP menuju wilayah perbatasan kabupaten Bengkayang sejak Jumat sampai Minggu 1 Juli yang lalu. Data masih disusun Ibu Yohana. Tampaknya FW Kalbar-pun harus segera dibentuk untuk merespons peta persoalan yang akan tersusun segera. Mari kita dukung pembentukan FW Kalbar sepenuhnya.

Pada sisi yang lain, hari ini ada berita dari Ketua FI, beliau bersama Wakil Ketua dan Sekretaris bersama berada di Yogyakarta dalam rangka pengurusan ‘legalitas’ FLipMAS Indonesia. Pentolan FLipMAS Indonesia tersebut cepat merespon harapan FLipMAS-FLipMAS Wilayah yang sangat membutuhkan ‘legalitas hukum’ dalam rangka menyongsong harapan pemda-pemda dan CSR bergandeng tangan dengan FLipMAS dalam rangka mengembangakan masyarakat dan daerahnya. Mari kita doakan mudah-mudahan urusan dengan notaris tersebut bias berjalan lancar dan cepat selesai. Amin. 

Sabtu, 16 Juni 2012

FLipMAS KE 11, 12 dan 13 SEREMPAK TERBENTUK DI NAD, NTB DAN KENDARI



FLipMAS Makin Seperti Matahari : Selalu Ditunggu !!
FLipMAS kembali makin eksis mendorong gerakan pengabdian dosen PT di Indonesia dan pengaruhnya makin signifikan, dari suasana ‘adem ayem’ dan terkesan ‘berjalan sendiri-sendiri” kini mulai tergerakan di mana-mana dan makin mengukuhkan kinerja sinergis antara PT satu dengan PT yang lain. Ditambah adanya gayung sambut antara FLipMAS dengan beberapa Pimpinan Kepala daerah seperti misalnya FLipMAS Mammiri dengan Gubernur Sulawesi Selatan, FLipMAS Legowo dengan beberapa Pimpinan Daerah kabupaten di Jawa Timur, FLipMAS Dianmas dengan Pemerintah Jawa Tengah, FLipMAS Jagadhita dengan Pimpinan Daerah Istimewa Jogjakarta terutama daerah Gunung Kidul. Belum lagi kini CSR pun mulai tertarik bekerjasa, sebut saja Kimia Farma, Sampuna, Pertamina dan lain-lainnya. Daerah-daerah mulai terstimulasi mandiri ingin membentuk FLipMAS, sebut saja Papua, Nangru Aceh Darusalam, Sulawesi Utara  dan bisa jadi akan akan banyak terbentuk di daerah-daerah.

Di NAD beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 8 Juni 2012 Prof. Syamsul Rizal, Guru Besar dan mantan Ketua LPM Unsyiah telah mengadakan rapat bersama teman2 beliau yang aktif di masyarakat. Beliau sangat mendukung pembentukan FLipMAS di NAD. Pada rapat tersebut akhirnya di NAD telah terbentuk FLipMAS NAD dengan nama SEULAWAH, yang diketuai oleh Prof. Dr. Nasir Azis yang saat ini menjabat LPM Unsyah dan Ketua Pelaksana hariannya Prof. Dr. Ir. Hasnuddin, MS. Kabar ini sangat menggembirakan karena di NAD banyak teman-teman kita yang siap mendukung kegiatan mensejahterakan masyarakat  bekerjasama dengan Pertamina. Mudah-mudahan Ketua-Ketua LPM PT di wilayah ini segera bergabung dan menyepakati pembentukan FW Seulawah dan menjadikannya sebagai wadah penerang nalar bangsa khusunya di bumi rencong kita.

Seperti yang baru saja terjadi, jelas merupakan penggambaran situasi di atas. Adalah atas prakarsa mantan Ketua FW Ngayah Bapak Sucipta yang sekarang menjabat Ketua Kopertis VIII Bali dan Nusa Tenggara, beberapa waktu yang lalu yaitu Kamis malam, tanggal 14 Juni 2012  pukul 20.00 wita 30 Ketua LPM dan sekitar 15 dosen se NTB bersepakat membentuk FLipMAS Wilayah NTB dan secara kebetulan Ketua FlipMAS Indonesia  sedang berada di Mataram untuk kegiatan sosialisasi PKM, LipMAS sehingga sekaligus memuluskan pembentukan FW NTB. Berdirinya FLipMAS ke 12 ini tidak lepas juga dari paparan Ketua FLipMAS Legowo Adi Sutanto disampaikannya beberapa saat yang lalu ketika bertugas ke NTB. Nama FLipMAS Wilayah NTB masih menunggu pertemuan berikutnya. Ketua FW NTB adalah ex officio Ketua LPM Unram (Bapak Edi yang juga hadir saat Hetfen diresmikan Rektor  Undana), Ketua Hariannya Bapak Dr. Chairun Nasirin (Stikes Mataram), Sekretarisnya Ibu Diah dari STIBA. Kepengurusan lengkap akan disusun segera. Luasnya wilayah NTB akan dikelola FW NTB meniru model Legowo. Dengan demikian, 12 wilayah NKRI sudah membentuknya. Hadirnya 38 dari 48 Ketua LPM (masing-masing membawa 1 dosen PT msg2) yang diundang Kopertis untuk menghadiri sosialisasi, mewakili wilayah Lombok Barat, Tengah, Timur dan Sumbawa Besar serta Bima memberi informasi berharga tentang lemahnya koordinasi antar PT dan keterbatasan PT dalam membantu menyelesaikan persoalan masyarakat. Mudah2an melalui FLipMAS sinergi kekuatan itu dapat diwujudkan. 

Menurut Ketua FLipMAS Indonesia melalui SMS, hari ini Minggu tanggal 17 Juni 2012, pukul 8.51 WIB atau 9.51 WITA ada kabar dari Bapak Rahman dari Unhalu via sms dan telepon, bahwa teman-teman di Kendari bersama Rektor dan Ketua LPM Unhalu sedang mengadakan petemuan pembentukan FLipMAS Wilayah Sulawesi Tenggara. Nama yang dipilih FLipMAS Wilayah ke 13 ini adalah 'ANOA', sebuah naman yang merepresentasikan keunikan wilayah ini. Mudah-mudahan apa yang menjadi spirit pemilihan nama tersebut dapat teraktualisasi  dan bergabung dan langsung kerja bergandengan dengan 12 FW lainnya di NKRI. Ketua FLipMAS Anoa adalah Dr. Ir. Sarawa Mamma. Terbentuknya FW di Sultra menghadirkan FW ke 13 dan akan sangat menolong memperluas akses dosen di wilayah itu untuk bekerjasama melaksanakan darma pengabdian kepada masyarakat. Kita tunggu bersama hasil pertemuan di Kendari Bapak Rahman. Terimakasih banyak dan maju terus.

Redaksi Blog FLipMAS Indonesia mengucapkan Selamat atas terbentuknya FLipMAS NAD, NTB dan Sulawesi Tenggara selamat bergabung dengan FLipMAS Wilayah lainnya dan Selamat Bekerja Menerangkan Nalar Bangsa. 

Jumat, 08 Juni 2012

FLipMAS, PERTAMINA DAN PENGEMBANGAN DAERAH PERBATASAN NKRI


Langkah setapak maju kembali dirintis FLipMAS Indonesia  membuktikan bahwa sesungguhnya peran FLipMAS tidak hanya bertumpu pada  program-program yang dibesut Direktorat Pendidikan Tinggi tetapi justru mengembangkan ke ranah ‘multi stakeholder link’ demi menyalakan nalar bangsa yang lebih berdaya. Dalam pembicaraan di Hotel Millenium, Rabu tanggal 6 Juni 2012 yang lalu, pengelola dana Pertamina  untuk kesejahteraan masyarakat meminta bantuan FLipMAS untuk ikut membantu membangun kemandirian kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan. Aspek programnya focus di bidang pendidikan, kesehatan dan kewirausahaan.  

Untuk tahap awal Pertamina meminta untuk membantu masyarakat Sulawesi Utara. Menurut Ketua Flipmas Indonesia Sundani Nurono Suwandhi, karena di wilayah tersebut FLipMAS belum terbentuk  maka FLipMAS Mammiri yang akan bergerak dibantu prodikmas di Sulut yang sedang merintis FLipMAS, dan sebagai tradisi ‘kegotongroyongan flipmas’ maka segenap prodikmas FLipMAS wilayah lainnya diharapkan siap siaga bila diperlukan sesuai kepakarannya.    


Wilayah lain yang menyusul akan digarap adalah Nusa Tenggara Timur, maka dari itu FLipMAS Wilayah Hetfen harus mulai bersiap diri, setidaknya mulai memetakan permasalahan di wilayah perbatasan di wilayah NTT dan menggagas program penting menyangkut bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kewirausahaan. Menurut Ketua FLipMAS bahwa Pertamina juga akan menggarap daerah perbatasan di Nangru Aceh Darusalam (NAD), pada daerah ini penanganan mungkin akan diserahkan pada FLipMAS NAD yang sedang dirintisnya bersama Prof. Syamsul Rizal mantan ketua LPM  Unsyiah  yang sangat mendukung pembentukan FLipMAS NAD. Gayung sambut di NAD jelas akan mendorong tergeraknya banyak prodikmas yang siap mendukung kegiatan mensejahterakan masyarakat bekerjasama dengan Pertamina di NAD.


Rupanya Pertamina tertarik pada FLipMAS karena kondisi ‘kebhinekaannya anggotanya, artinya mereka tertarik pada tradisi yang dikembangkan FLipMAS untuk selalu bahu-membahu bekerjasama antar dosen perguruan tinggi di wilayah tertentu bahkan antar daerah di NKRI ini, juga karena pengalaman orang-orang FLipMAS kerja di masyarakat melalui kegiatan Ditlitabmas. Pertamina juga menaruh perhatian pada program IbIKK, khususnya yang juga bisa melibatkan aktivitas perekonomian masyarakat di wilayah-wilayah tersebut. Hal positif sebagai tanggapan pihak ‘penyandang dana’ tersebut rasanya harus menjadi ‘energi siap kerja keras’ prodikmas penggerak FLipMAS di seluruh wilayah NKRI untuk membuktikan visi dan misi kita iklas bekerja di masyarakat.  


Dalam milist Ketua FLipMAS Indonesia bertutur : “bahwa di Jawa Tengah juga sedang dijajagi kemungkinan membangun kerjasama Pertamina dan DIANMAS. Menilik dari sisi kepercayaan mereka, maka peta persoalan wilayah sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi keberadaannya di setiap FLipMAS. Peta ini yang diminta dari FLipMAS, jadi yang belum mulai bergerak menemukannya, jangan berlama-lama lagi untuk menyusunnya. FI sedang memetakan potensi PROdikMAS di seluruh wilayah NKRI karena ada atau tidak ada FLipMAS di wilayah itu lambat tetapi pasti FI akan diminta untuk membantu masyarakat di wilayah tersebut. Peta persoalan wilayah tidak hanya diperlukan pihak-pihak donor yang berempati pada masyarakat tetapi juga penting artinya bagi penyelenggaraan workshop penyusunan proposal. Dengan adanya peta persoalan wilayah terbuka peluang peserta untuk menyusun proposal memanfaatkan data tersebut. Selesai WS mereka diminta untuk berkunjung ke mitra masing2 sesuai draft proposal yang disusun. WS sebaiknya dilaksanakan mulai bulan November s/d Februari atau paling lambat Maret setiap tahunnya sehingga FI tidak pontang panting mengisi acara tsb. Hendaknya juga mulai dipertimbangkan menugaskan teman2 FW untuk mengisi acara WS di wilayah lain sebagai acara pertukaran pengalaman antar wilayah. Tanpa terjun langsung seperti itu, pemahaman kita akan misi program tidak terasah dengan baik. Untuk IbW kita perlukan RPJM di masing-masing wilayah; untuk UMKM kita perlukan data Dinas terkait. Meski kita maklumi data itu kurang sahih, itu tugas FW memverifikasinya. Mari kita lakukan itu semua dengan penuh semangat jangan ditunda-tunda lagi. Jangan lupakan misi FLipMAS: MENYALAKAN NALAR BANGSA”. 

Kamis, 31 Mei 2012

PELATIHAN PENGABDIAN BERMUTU DAN BERDAMPAK


PPM Seperti Mengelola Lebah ?

Gagasan penyelenggaraan Pelatihan Pengabdian Yang   Bermutu dan Berdampak lahir kurang dari waktu satu bulan FLipMAS Jabodetabek lahir, inisiator dan penyelenggara adalah DRPM UI yang pelaksanaannya akan dilakukan pada tanggal 19-20 Juni 2012. Disimak dari materinya sangat menarik, tentu kegiatan ini akan menarik PROdikMAS untuk mengikutinya. 


Pengabdian masyarakat, salah satu Tridarma Perguruan Tinggi (PT) yang semestinya merupakan satu kesatuan dengan dua darma yang lain, belum memperoleh apresiasi secara memadai. Hal itu dapat diketahui dari data DIKTI sampai dengan tahun 2010 kurang 5% populasi dosen dan kurang dari 1% guru besar yang aktif melaksanakan pengabdian masyarakat. Demikian pula besarnya alokasi dana PPM di DP2M masih berkisar sekitar 15% dari alokasi dana riset dosen.  Alokasi tersebut belum mampu ditingkatkan sampai mencapai 20-25%.  Sebaiknya para dosen juga harus mempersiapkan program pengabdian masyarakat yang bermutu dan berdampak serta memberikan manfaat/perubahan kea rah yang lebih baik di masyarakat. Hal ini tentunya tidak mudah untuk diwujudkan, untuk itu Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia memandang perlu untuk membuat "Pelatihan Pengelolaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang Bermutu dan Berdampak".
Maksud dan Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengabdi masyarakat menghasilkan program pengabdian masyarakat yang bermutu dan berdampak. Materi program ini didesain ntuk memberikan informasi dan keahlian dibidang-bidang yang dipandang krusial dalam penyelenggara program pengabdian masyarakat yang bermutu dan berdampak, yaitu:
  1. Menyiapkan keberlanjutan program pengabdian masyarakat secara mandiri
    Banyak kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan tidak dapat bertahan lama dan bahkan hanya dilakukan pada saat pelaksanaan pelatihan, penyuluhan, batas akhir penyelesaian program atau kegiatan sehari saja. Dengan adanya kondisi tersebut, di sesi ini akan diberikan keahlian kepada para peserta mengenai: 
    • Bagaimana menyiapkan program pengabdian masyarakat yang dapat terus terlaksana di masyarakat hingga target tercapai
    • Bagaimana menyiapkan masyarakat atau mitra agar tidak bergantung kepada para pengabdi atau tim
    • Bagaimana menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait agar kemandirian dan kesiapan masyarakat dapat bertahan dan program dapat terus dikembangkan
  2. Impact evaluation
    Berdasarkan hasil evaluasi dari program hibah pengabdian masyarakat yang telah berjalan selama tahun 2009-2012, ditemukan adanya program pengabdian masyarakat yang tidak memiliki dampak terhadap masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara merancang program pengabdian masyarakat serta cara melihat dampak program yang dihasilkan.
  3. Managing various stakeholders
    Dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat tim tidak dapat berdiri sendiri sehingga dibutuhkan keterlibatan para stakeholders agar program lebih efektif. Keterbatasan pengalaman dari para pengabdi serta sulitnya menjalin kerjasama dengan para pihak, membuat program menjadi tidak sustainabilty. Sesi ini akan difokuskan pada teknik pemetaan stakeholders dan bagaimana menjalin kerjasama sehingga dapat menghasilkan program pengabdian masyarakat yang lebih berkualitas dan sustainable.
  4. Penyusunan hasil program pengabdian masyarakat kedalam bentuk artikel ilmiah
    Artikel ilmiah hasil penelitian dengan artikel hasil pengabdian masyarakat sangatlah berbeda. Fokus pada sesi ini yaitu:
    • Jurnal apa saja yang dapat menjadi tujuan dari publikasi kegiatan pengabdian masyarakat
    • Strategi menulis artikel hasil pengabdian masyarakat agar dapat lolos untuk dipublikasi di jurnal internasional
    • Meningkatkan motivasi para dosen/pengabdi masyarakat untuk menulis artikel ilmiah hasil pengabdian masyarakat
    • Memberikan contoh-contoh artikel pengabdian masyarakat yang telah masuk di jurnal nasional dan internasional
  5. Engaging the mediaPasca program dibutuhkan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Selain itu dibutuhkan pula publikasi terhadap program yang telah dilakukan agar perhatian dapat difokuskan ke program sehingga dapat mendorong efek berikutnya seperti follow up program, funding baru, perluasan program, dll. Agar program bisa terlihat efeknya, maka dibutuhkan keahlian untuk melibatkan peran media massa yang menjadi fokus sesi ini.
  6. Memaksimalkan penggunaan kamera saku sebagai media pelaporan dan publikasi
    Foto memegang peranan penting dalam menggambarkan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan. Padahal, tidak semua pengabdi masyarakat memiliki keahlian fotografi yang handal. Sesi ini difokuskan untuk menggali fasilitas-fasilitas yang ada pada kamera saku untuk menghasilkan foto-foto yang berkualitas tinggi yang dapat digunakan secara efektif untuk pelaporan dan publikasi.  
Ketua FLipMAS dalam emailnya kepada jajaran FLipMAS seluruh Indonesia mempersilakan anggota FLipMAS untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sangat dimungkinkan pada kegiatan yang digagas DRPM UI ini sekaligus akan diadakan pertemuan Pimpinan FLipMAS Indonesia, FLipMAS Wilayah seluruh Indonesia untuk membahas peran dan gerak FLipMAS ke depan yang lebih berdaya. (Sumber: www.research.ui.ac.id/drpm/pengmas2012; Email Sunda94@gmail.com)