Sabtu, 01 Oktober 2011

50 Ilmuwan Pelajari Pertumbuhan Bantaeng



Nasional / Minggu, 17 Juli 2011 23:28 WIB
Metrotvnews.com, Bantaeng: Sebanyak 50 ilmuwan dari berbagai perguruan tinggi ternama yang tergabung dalam Forum Layanan Iptek bagi Masyarakat (FLipMAS) Indonesia berkunjung ke Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Mereka akan mempelajari pertumbuhan daerah itu.Para ilmuwan dari Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara dan Sulawesi tersebut di antaranya adalah  Ir. Gatot Murdjito dari Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. Dr. Bambang Widagdo (Malang), Prof. Dr. Sundani Nuroso Soewandi (ITB), Prof. GunartoLatama  (Unhas), Prof. Dr. Leli Agustina (Unhas), Dr. Asni Citra Malina (Unhas) dan beberapa petinggi perguruan lainnya itu diterima Sekda H.M. Yasin di Bantaeng, Ahad (17/7).Prof. Dr. Sundani Nuroso Soewandi yang menjadi pemimpin rombongan mengatakan, FLipMAS dibentuk untuk membantu masyarakat sekaligus agar para dosen lebih banyak ke lapangan. "Melalui wadah ini, kita berharap para dosen tak hanya menghabiskan waktunya di laboratorium, tetapi lebih pada penerapan ilmu di tengah masyarakat," ujarnya.Ia mengatakan, dosen yang hanya terfokus di laboratorium akan terkena penyakit pikun. Karena itu, ia memuji Bupati Bantaeng Prof. Dr. H.M. Nurdin Abdullah yang memberi
sesuatu yang sangat berharga kepada para tenaga pengajar yang tergabung dalam FLipMAS.Ke depan, ia berharap, dosen tak hanya pandai berteori, tetapi lebih banyak menganalisa perkembangan di tengah masyarakat, sehingga dalam memberi pelajaran kepada mahasiswanya akan lebih mudah mencerna.Guru Besar Institut Teknologi Bandung itu berharap FLipMAS dapat memberikan sesuatu terhadap daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini agar dapat ditularkan kepada daerah lainnya. "Bila pola yang dikembangkan di Bantaeng dapat ditularkan ke daerah lain, saya kira dalam waktu yang tidak terlalu lama, negeri ini akan lebih maju," ucap Prof. Dr. Sundani.NS. Sekda H.M. Yasin mengemukakan, sejumlah konsep pembangunan dilakukan Bupati H.M. Nurdin Abdullah untuk mengembalikan kejayaan Bantaeng. Tentu saja, dalam melakukan inovasi tersebut, tidaklah semudah membalik telapak tangan karena terkait dengan sumber daya manusia. Salah satu yang dilakukan dengan mengajak para pakar dan berbagai kalangan, termasuk lembaga riset untuk membantu membedah daerah berjuluk Butta Toa ini.Sejumlah pakar bahkan dilibatkan langsung dalam birokrasi seperti Kadis Pertanian Prof. Dr. H. Syamsu Alam serta Dr. Mukhtar Nawir yang diangkat menjadi staf ahli bupati bidang pertanian. Kini, wajah pertanian Kabupaten Bantaeng telah berubah dengan produksi yang mengalami peningkatan dua kali lipat. Melalui sistem penanaman Legowo-21 misalnya, produksi padi petani terdongkrak hingga dua kali lipat.Pengembangan komoditi lainnya bahkan dilakukan berbasis pasar, terutama komoditi talas yang sudah siap diserap pasar Jepang. Negeri Matahari Terbit itu juga membangun industri pengolahan ikan menjadi surimi melalui industri PT Global Seafood International Indonesia (GSII).Sedang untuk mengantisipasi pascapanen, dibentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Inilah yang menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di desa. Ketua FLipMAS Mamiri Dr Asni Citra Malina mengatakan, kunjungan ke Bantaeng merupakan rangkaian Temu Nasional FLipMAS se-Indonesia yang dilangsungkan di Makassar.Kunjungan ke daerah berjuluk Butta Toa ini dimaksudkan untuk melihat langsung perkembangan dan sukses pembinaan masyarakat di sektor pertanian dan industri di daerah ini. Karena itu, peserta menyaksikan dari dekat obyek-obyek yang terkait langsung dengan keberhasilan pembinaan tersebut, baik di Kecamatan Ulu Ere, maupun pada industri surimi milik PT GSII.(Ant/BEY) (Sumber: http://metrotv.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar