Sabtu, 15 Oktober 2011

MONEV PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TH 2011



Sebagai tindak lanjut pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) akan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pengabdian masyarakat mulai tanggal 17 – 19 Oktober 2011 bagi Program Multi Tahun dan tanggal 20 – 22 Oktober 2011 untuk program Mono Tahun. Kegiatan monitor dan evaluasi itu pelaksanaaannya terpusat di 53 kota, melibatkan 137 perguruan tinggi dengan 354 proposal Mono Tahun berupa IbM (Iptek bagi Masyarakat) saja, sedangkan untuk program Multi Tahun pelaksanaannya terpusat di 35 kota adapun jumlah perguruan tinggi yang terlibat berjumlah 73 dengan jumlah 180 proposal berupa IbIKK (Iptek bagi Bisnis Kampus) berjumlah 63 proposal, IbW (Iptek bagi Wilayah) berjumlah 26 proposal, IbK (Iptek bagi Kewirausahaan) berjumlah 32 proposal dan IbPE (Iptek bagi Produk Eksport) berjumlah 59 proposal.

Dalam proses monitoring dan evaluasinya  DP2M bekerjasama dengan LPPM/LPM atau UPPM Perguruan Tinggi pelaksana program,  sebelum kegiatan monitoring dan evaluasi setiap LPPM/LPM atau UPPM Perguruan Tinggi yang menaungi pelaksanaan program pengabdian juga diberi kewenangan melaksanakan monev internal. Hasil monev internal merupakan sumber informasi dan harus menjadi sumber rujukan klarifikasi pemantau. Aktivitas monev internal PT yang koordinatif dengan PT lainnya se wilayah akan memberi nilai tambah bagi perguruan tinggi pelaksana sendiri, data monev internal bisa menjadi sumber rujukan perbaikan, rujukan lahirnya permasalahan baru,  serta bisa memberi pemahaman sejauh mana program pengabdian PT telah ikut memecahkan permasalahan wilayah bersama-sama PT lainnya.   

Pada tahun ini program pengabdian mono tahun yang berjumlah 354 IbM yang tersebar (anggap saja) di 53 wilayah dengan melibatkan 137 perguruan tinggi bila benar-benar merujuk pada permasalahan wilayah maka akan menjadi proses yang sangat berarti bagi perbaikan wilayah, akan sangat bagus bila IbM selalu beriring dengan IbW. Pada program multi tahun untuk tahun  dari total 180 proposal lebih dari 30 %  berupa IbIKK (63 proposal) disusul IbPE (59 proposal), IbK (32 proposal) dan IbW (26 proposal).

Menyimak paparan ketua FLipMAS bahwa kunci aktifitas pengabdian ke depan ada di program IbW (baca karena pengabdian mesti berakar pada permasalahan masyarakat pada kontek wilayah) maka kita bisa apresiasi beberapa wilayah yang garapan IbWnya cukup tinggi yaitu Aceh (12 proposal), Makasar (10 proposal), Palu, Lampung (9 proposal), Denpasar, Mataram-Kupang, Jakarta (7 proposal),  Yogya (5 proposal), Jawa Timur (4 proposal), Semarang, Bandung (2 proposal), dan Bogor (1 proposal). Selamat untuk FLipMAS Leuser, FLipMAS Mammiri, FlipMAS Hetfen semoga kinerjanya tetap terjaga, untuk FLipMAS yang lain semoga segera menyusul.  Mudah-mudahan monitoring dan evaluasi tahun ini nantinya bisa sekaligus untuk mengetahui program pengabdian mana berkait dengan permasalahan wilayah termasuk untuk program pengabdian lainnya. Akan bagus, bila ada sinergisme juga antara program IbIKK, IbK dan IbPE dengan harapan pengembangan wilayah dan merupakan solusi permasalahan wilayah.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar