Minggu, 09 Oktober 2011

Workshop Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2011




Menyusul kebijakan desentralisasi Dirjen Dikti atas program penelitian yang pengelolaannya telah diserahkan ke perguruan tinggi, program PPMpun harus segera mempersiapkan teknis operasional pengelolaan serupa meskipun dengan tetap memperhatikan terjaganya misi program. Untuk mendukung system pengelolaan desentralisasi PPM ke Perguruan Tinggi diperlukan kajian kinerja PPM Perguruan Tinggi minimal minimal 5 (lima) tahun terakhir.  Hasil kajian tersebut menjadi acuan pembangunan system pengelolaan PPM yang selanjutnya dikoordinasi dengan sistem keuangan Negara agar keberlanjutan program dapat terjaga.

Untuk mengantisipasi realisasi kebijakan desentralisasi PPM, perlu segera dipersiapkan reviewer yang memahami dengan baik seluruh program PPM Ditlittabmas dan juga reviewer-reviewer baru dalam jumlah yang signifikan sesuai dengan jumlah proposal PPM di setiap wilayah dan bahkan PT. Reviewer tertsebut harus dapat mengedepankan mutu kegiatan yang ditawarkan setiap proposal tanpa harus berkompromi terhadap individu atau kelompok pengusul.

Workshop PPM Tahun 2011 yang diselenggarakan di dua tempat yaitu Surabaya dan Jogjakarta pada tanggal 8-9 Oktober 2011 bertujuan: 1) menemukan solusi atas kebijakan desentralisasi Dirjen Dikti disamping, 2) menghasilkan reviewer IbM dan 3) mensosialisasikan struktur dasar artikel dan jurnal PPM 4) penyamaan persepsi Monitoring dan Evaluasi Program PPM. Sedangkan metode yang digunakan adalah: 1) focus group discussion 2) bedah proposal IbM dan 3) sosialisasi program.  Tim pengarah Workshop PPM adalah Suryo Hapsoro Tri Utomo (DIR.LITABMAS) dan Sundani Nurono Soewandhi (ITB).

Materi workshop PPM meliputi: 1). Kebijakan Umum Program Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 2). Penyajian Visi-Misi dan Alur Ekstraksi Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM), Iptek bagi Kewirausahaan (IbK), Ipteks bagi Wilayah (IbW), Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE), dan Iptek bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK). Juga dalam workshop disampaikan tentang perkembangan Forum Layanan Iptek Bagi Masyarakat (FLipMAS), yaitu sebuah wadah untuk menghimpun dan menggerakkan kemahiran professional pelaksana pengabdian kepada masyarakat Perguruan Tinggi dalam mengaktualisasikan peradaban masyarakat di wilayah NKRI. FLipMAS  memiliki visi mengintegrasikan dan mensinergikan kemahiran akademik, humanistic PROdikMAS dengan kearifan local dalam memandirika dan mensejahterakan masyarakat. Hingga kini ada 9 FLipMAS yang terbentuk yaitu: Ngayah (Bali), Hetfen (NTT), Mammiri (Makasar), Jagadhita (Jogja), Sabilulungan (Bandung), Legowo (Malang), Dianmas (Jawa Tengah), Olahbebayan (Kalimantan Timur), Leuser (Medan).

Dalam pembukaan workshop Ibu Desmelita, Pjs. Kasubdit Kreativitas dan Pengabdian kepada Masyarakat selain menekankan pentingnya kesiapan PT menghadapi desentralisasi PPM juga menyinggung hal lain yang belum terselenggarakan dengan baik sampai saat ini adalah ketersediaan Jurnal Aplikasi Ipteks yang dapat mewadahi seluruh tulisan yang bersumber dari karya-karya PPM di Indonesia dan berpeluang terakredisasi. Ada hal khusus yang hendaknya diperhatikan dalam hal ini karena belum ada criteria ataupun contoh jurnal semacam itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar