Jumat, 08 Juni 2012

FLipMAS, PERTAMINA DAN PENGEMBANGAN DAERAH PERBATASAN NKRI


Langkah setapak maju kembali dirintis FLipMAS Indonesia  membuktikan bahwa sesungguhnya peran FLipMAS tidak hanya bertumpu pada  program-program yang dibesut Direktorat Pendidikan Tinggi tetapi justru mengembangkan ke ranah ‘multi stakeholder link’ demi menyalakan nalar bangsa yang lebih berdaya. Dalam pembicaraan di Hotel Millenium, Rabu tanggal 6 Juni 2012 yang lalu, pengelola dana Pertamina  untuk kesejahteraan masyarakat meminta bantuan FLipMAS untuk ikut membantu membangun kemandirian kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan. Aspek programnya focus di bidang pendidikan, kesehatan dan kewirausahaan.  

Untuk tahap awal Pertamina meminta untuk membantu masyarakat Sulawesi Utara. Menurut Ketua Flipmas Indonesia Sundani Nurono Suwandhi, karena di wilayah tersebut FLipMAS belum terbentuk  maka FLipMAS Mammiri yang akan bergerak dibantu prodikmas di Sulut yang sedang merintis FLipMAS, dan sebagai tradisi ‘kegotongroyongan flipmas’ maka segenap prodikmas FLipMAS wilayah lainnya diharapkan siap siaga bila diperlukan sesuai kepakarannya.    


Wilayah lain yang menyusul akan digarap adalah Nusa Tenggara Timur, maka dari itu FLipMAS Wilayah Hetfen harus mulai bersiap diri, setidaknya mulai memetakan permasalahan di wilayah perbatasan di wilayah NTT dan menggagas program penting menyangkut bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kewirausahaan. Menurut Ketua FLipMAS bahwa Pertamina juga akan menggarap daerah perbatasan di Nangru Aceh Darusalam (NAD), pada daerah ini penanganan mungkin akan diserahkan pada FLipMAS NAD yang sedang dirintisnya bersama Prof. Syamsul Rizal mantan ketua LPM  Unsyiah  yang sangat mendukung pembentukan FLipMAS NAD. Gayung sambut di NAD jelas akan mendorong tergeraknya banyak prodikmas yang siap mendukung kegiatan mensejahterakan masyarakat bekerjasama dengan Pertamina di NAD.


Rupanya Pertamina tertarik pada FLipMAS karena kondisi ‘kebhinekaannya anggotanya, artinya mereka tertarik pada tradisi yang dikembangkan FLipMAS untuk selalu bahu-membahu bekerjasama antar dosen perguruan tinggi di wilayah tertentu bahkan antar daerah di NKRI ini, juga karena pengalaman orang-orang FLipMAS kerja di masyarakat melalui kegiatan Ditlitabmas. Pertamina juga menaruh perhatian pada program IbIKK, khususnya yang juga bisa melibatkan aktivitas perekonomian masyarakat di wilayah-wilayah tersebut. Hal positif sebagai tanggapan pihak ‘penyandang dana’ tersebut rasanya harus menjadi ‘energi siap kerja keras’ prodikmas penggerak FLipMAS di seluruh wilayah NKRI untuk membuktikan visi dan misi kita iklas bekerja di masyarakat.  


Dalam milist Ketua FLipMAS Indonesia bertutur : “bahwa di Jawa Tengah juga sedang dijajagi kemungkinan membangun kerjasama Pertamina dan DIANMAS. Menilik dari sisi kepercayaan mereka, maka peta persoalan wilayah sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi keberadaannya di setiap FLipMAS. Peta ini yang diminta dari FLipMAS, jadi yang belum mulai bergerak menemukannya, jangan berlama-lama lagi untuk menyusunnya. FI sedang memetakan potensi PROdikMAS di seluruh wilayah NKRI karena ada atau tidak ada FLipMAS di wilayah itu lambat tetapi pasti FI akan diminta untuk membantu masyarakat di wilayah tersebut. Peta persoalan wilayah tidak hanya diperlukan pihak-pihak donor yang berempati pada masyarakat tetapi juga penting artinya bagi penyelenggaraan workshop penyusunan proposal. Dengan adanya peta persoalan wilayah terbuka peluang peserta untuk menyusun proposal memanfaatkan data tersebut. Selesai WS mereka diminta untuk berkunjung ke mitra masing2 sesuai draft proposal yang disusun. WS sebaiknya dilaksanakan mulai bulan November s/d Februari atau paling lambat Maret setiap tahunnya sehingga FI tidak pontang panting mengisi acara tsb. Hendaknya juga mulai dipertimbangkan menugaskan teman2 FW untuk mengisi acara WS di wilayah lain sebagai acara pertukaran pengalaman antar wilayah. Tanpa terjun langsung seperti itu, pemahaman kita akan misi program tidak terasah dengan baik. Untuk IbW kita perlukan RPJM di masing-masing wilayah; untuk UMKM kita perlukan data Dinas terkait. Meski kita maklumi data itu kurang sahih, itu tugas FW memverifikasinya. Mari kita lakukan itu semua dengan penuh semangat jangan ditunda-tunda lagi. Jangan lupakan misi FLipMAS: MENYALAKAN NALAR BANGSA”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar