Sabtu, 16 Juni 2012

FLipMAS KE 11, 12 dan 13 SEREMPAK TERBENTUK DI NAD, NTB DAN KENDARI



FLipMAS Makin Seperti Matahari : Selalu Ditunggu !!
FLipMAS kembali makin eksis mendorong gerakan pengabdian dosen PT di Indonesia dan pengaruhnya makin signifikan, dari suasana ‘adem ayem’ dan terkesan ‘berjalan sendiri-sendiri” kini mulai tergerakan di mana-mana dan makin mengukuhkan kinerja sinergis antara PT satu dengan PT yang lain. Ditambah adanya gayung sambut antara FLipMAS dengan beberapa Pimpinan Kepala daerah seperti misalnya FLipMAS Mammiri dengan Gubernur Sulawesi Selatan, FLipMAS Legowo dengan beberapa Pimpinan Daerah kabupaten di Jawa Timur, FLipMAS Dianmas dengan Pemerintah Jawa Tengah, FLipMAS Jagadhita dengan Pimpinan Daerah Istimewa Jogjakarta terutama daerah Gunung Kidul. Belum lagi kini CSR pun mulai tertarik bekerjasa, sebut saja Kimia Farma, Sampuna, Pertamina dan lain-lainnya. Daerah-daerah mulai terstimulasi mandiri ingin membentuk FLipMAS, sebut saja Papua, Nangru Aceh Darusalam, Sulawesi Utara  dan bisa jadi akan akan banyak terbentuk di daerah-daerah.

Di NAD beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 8 Juni 2012 Prof. Syamsul Rizal, Guru Besar dan mantan Ketua LPM Unsyiah telah mengadakan rapat bersama teman2 beliau yang aktif di masyarakat. Beliau sangat mendukung pembentukan FLipMAS di NAD. Pada rapat tersebut akhirnya di NAD telah terbentuk FLipMAS NAD dengan nama SEULAWAH, yang diketuai oleh Prof. Dr. Nasir Azis yang saat ini menjabat LPM Unsyah dan Ketua Pelaksana hariannya Prof. Dr. Ir. Hasnuddin, MS. Kabar ini sangat menggembirakan karena di NAD banyak teman-teman kita yang siap mendukung kegiatan mensejahterakan masyarakat  bekerjasama dengan Pertamina. Mudah-mudahan Ketua-Ketua LPM PT di wilayah ini segera bergabung dan menyepakati pembentukan FW Seulawah dan menjadikannya sebagai wadah penerang nalar bangsa khusunya di bumi rencong kita.

Seperti yang baru saja terjadi, jelas merupakan penggambaran situasi di atas. Adalah atas prakarsa mantan Ketua FW Ngayah Bapak Sucipta yang sekarang menjabat Ketua Kopertis VIII Bali dan Nusa Tenggara, beberapa waktu yang lalu yaitu Kamis malam, tanggal 14 Juni 2012  pukul 20.00 wita 30 Ketua LPM dan sekitar 15 dosen se NTB bersepakat membentuk FLipMAS Wilayah NTB dan secara kebetulan Ketua FlipMAS Indonesia  sedang berada di Mataram untuk kegiatan sosialisasi PKM, LipMAS sehingga sekaligus memuluskan pembentukan FW NTB. Berdirinya FLipMAS ke 12 ini tidak lepas juga dari paparan Ketua FLipMAS Legowo Adi Sutanto disampaikannya beberapa saat yang lalu ketika bertugas ke NTB. Nama FLipMAS Wilayah NTB masih menunggu pertemuan berikutnya. Ketua FW NTB adalah ex officio Ketua LPM Unram (Bapak Edi yang juga hadir saat Hetfen diresmikan Rektor  Undana), Ketua Hariannya Bapak Dr. Chairun Nasirin (Stikes Mataram), Sekretarisnya Ibu Diah dari STIBA. Kepengurusan lengkap akan disusun segera. Luasnya wilayah NTB akan dikelola FW NTB meniru model Legowo. Dengan demikian, 12 wilayah NKRI sudah membentuknya. Hadirnya 38 dari 48 Ketua LPM (masing-masing membawa 1 dosen PT msg2) yang diundang Kopertis untuk menghadiri sosialisasi, mewakili wilayah Lombok Barat, Tengah, Timur dan Sumbawa Besar serta Bima memberi informasi berharga tentang lemahnya koordinasi antar PT dan keterbatasan PT dalam membantu menyelesaikan persoalan masyarakat. Mudah2an melalui FLipMAS sinergi kekuatan itu dapat diwujudkan. 

Menurut Ketua FLipMAS Indonesia melalui SMS, hari ini Minggu tanggal 17 Juni 2012, pukul 8.51 WIB atau 9.51 WITA ada kabar dari Bapak Rahman dari Unhalu via sms dan telepon, bahwa teman-teman di Kendari bersama Rektor dan Ketua LPM Unhalu sedang mengadakan petemuan pembentukan FLipMAS Wilayah Sulawesi Tenggara. Nama yang dipilih FLipMAS Wilayah ke 13 ini adalah 'ANOA', sebuah naman yang merepresentasikan keunikan wilayah ini. Mudah-mudahan apa yang menjadi spirit pemilihan nama tersebut dapat teraktualisasi  dan bergabung dan langsung kerja bergandengan dengan 12 FW lainnya di NKRI. Ketua FLipMAS Anoa adalah Dr. Ir. Sarawa Mamma. Terbentuknya FW di Sultra menghadirkan FW ke 13 dan akan sangat menolong memperluas akses dosen di wilayah itu untuk bekerjasama melaksanakan darma pengabdian kepada masyarakat. Kita tunggu bersama hasil pertemuan di Kendari Bapak Rahman. Terimakasih banyak dan maju terus.

Redaksi Blog FLipMAS Indonesia mengucapkan Selamat atas terbentuknya FLipMAS NAD, NTB dan Sulawesi Tenggara selamat bergabung dengan FLipMAS Wilayah lainnya dan Selamat Bekerja Menerangkan Nalar Bangsa. 

Jumat, 08 Juni 2012

FLipMAS, PERTAMINA DAN PENGEMBANGAN DAERAH PERBATASAN NKRI


Langkah setapak maju kembali dirintis FLipMAS Indonesia  membuktikan bahwa sesungguhnya peran FLipMAS tidak hanya bertumpu pada  program-program yang dibesut Direktorat Pendidikan Tinggi tetapi justru mengembangkan ke ranah ‘multi stakeholder link’ demi menyalakan nalar bangsa yang lebih berdaya. Dalam pembicaraan di Hotel Millenium, Rabu tanggal 6 Juni 2012 yang lalu, pengelola dana Pertamina  untuk kesejahteraan masyarakat meminta bantuan FLipMAS untuk ikut membantu membangun kemandirian kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan. Aspek programnya focus di bidang pendidikan, kesehatan dan kewirausahaan.  

Untuk tahap awal Pertamina meminta untuk membantu masyarakat Sulawesi Utara. Menurut Ketua Flipmas Indonesia Sundani Nurono Suwandhi, karena di wilayah tersebut FLipMAS belum terbentuk  maka FLipMAS Mammiri yang akan bergerak dibantu prodikmas di Sulut yang sedang merintis FLipMAS, dan sebagai tradisi ‘kegotongroyongan flipmas’ maka segenap prodikmas FLipMAS wilayah lainnya diharapkan siap siaga bila diperlukan sesuai kepakarannya.    


Wilayah lain yang menyusul akan digarap adalah Nusa Tenggara Timur, maka dari itu FLipMAS Wilayah Hetfen harus mulai bersiap diri, setidaknya mulai memetakan permasalahan di wilayah perbatasan di wilayah NTT dan menggagas program penting menyangkut bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kewirausahaan. Menurut Ketua FLipMAS bahwa Pertamina juga akan menggarap daerah perbatasan di Nangru Aceh Darusalam (NAD), pada daerah ini penanganan mungkin akan diserahkan pada FLipMAS NAD yang sedang dirintisnya bersama Prof. Syamsul Rizal mantan ketua LPM  Unsyiah  yang sangat mendukung pembentukan FLipMAS NAD. Gayung sambut di NAD jelas akan mendorong tergeraknya banyak prodikmas yang siap mendukung kegiatan mensejahterakan masyarakat bekerjasama dengan Pertamina di NAD.


Rupanya Pertamina tertarik pada FLipMAS karena kondisi ‘kebhinekaannya anggotanya, artinya mereka tertarik pada tradisi yang dikembangkan FLipMAS untuk selalu bahu-membahu bekerjasama antar dosen perguruan tinggi di wilayah tertentu bahkan antar daerah di NKRI ini, juga karena pengalaman orang-orang FLipMAS kerja di masyarakat melalui kegiatan Ditlitabmas. Pertamina juga menaruh perhatian pada program IbIKK, khususnya yang juga bisa melibatkan aktivitas perekonomian masyarakat di wilayah-wilayah tersebut. Hal positif sebagai tanggapan pihak ‘penyandang dana’ tersebut rasanya harus menjadi ‘energi siap kerja keras’ prodikmas penggerak FLipMAS di seluruh wilayah NKRI untuk membuktikan visi dan misi kita iklas bekerja di masyarakat.  


Dalam milist Ketua FLipMAS Indonesia bertutur : “bahwa di Jawa Tengah juga sedang dijajagi kemungkinan membangun kerjasama Pertamina dan DIANMAS. Menilik dari sisi kepercayaan mereka, maka peta persoalan wilayah sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi keberadaannya di setiap FLipMAS. Peta ini yang diminta dari FLipMAS, jadi yang belum mulai bergerak menemukannya, jangan berlama-lama lagi untuk menyusunnya. FI sedang memetakan potensi PROdikMAS di seluruh wilayah NKRI karena ada atau tidak ada FLipMAS di wilayah itu lambat tetapi pasti FI akan diminta untuk membantu masyarakat di wilayah tersebut. Peta persoalan wilayah tidak hanya diperlukan pihak-pihak donor yang berempati pada masyarakat tetapi juga penting artinya bagi penyelenggaraan workshop penyusunan proposal. Dengan adanya peta persoalan wilayah terbuka peluang peserta untuk menyusun proposal memanfaatkan data tersebut. Selesai WS mereka diminta untuk berkunjung ke mitra masing2 sesuai draft proposal yang disusun. WS sebaiknya dilaksanakan mulai bulan November s/d Februari atau paling lambat Maret setiap tahunnya sehingga FI tidak pontang panting mengisi acara tsb. Hendaknya juga mulai dipertimbangkan menugaskan teman2 FW untuk mengisi acara WS di wilayah lain sebagai acara pertukaran pengalaman antar wilayah. Tanpa terjun langsung seperti itu, pemahaman kita akan misi program tidak terasah dengan baik. Untuk IbW kita perlukan RPJM di masing-masing wilayah; untuk UMKM kita perlukan data Dinas terkait. Meski kita maklumi data itu kurang sahih, itu tugas FW memverifikasinya. Mari kita lakukan itu semua dengan penuh semangat jangan ditunda-tunda lagi. Jangan lupakan misi FLipMAS: MENYALAKAN NALAR BANGSA”.