Kamis, 31 Mei 2012

PELATIHAN PENGABDIAN BERMUTU DAN BERDAMPAK


PPM Seperti Mengelola Lebah ?

Gagasan penyelenggaraan Pelatihan Pengabdian Yang   Bermutu dan Berdampak lahir kurang dari waktu satu bulan FLipMAS Jabodetabek lahir, inisiator dan penyelenggara adalah DRPM UI yang pelaksanaannya akan dilakukan pada tanggal 19-20 Juni 2012. Disimak dari materinya sangat menarik, tentu kegiatan ini akan menarik PROdikMAS untuk mengikutinya. 


Pengabdian masyarakat, salah satu Tridarma Perguruan Tinggi (PT) yang semestinya merupakan satu kesatuan dengan dua darma yang lain, belum memperoleh apresiasi secara memadai. Hal itu dapat diketahui dari data DIKTI sampai dengan tahun 2010 kurang 5% populasi dosen dan kurang dari 1% guru besar yang aktif melaksanakan pengabdian masyarakat. Demikian pula besarnya alokasi dana PPM di DP2M masih berkisar sekitar 15% dari alokasi dana riset dosen.  Alokasi tersebut belum mampu ditingkatkan sampai mencapai 20-25%.  Sebaiknya para dosen juga harus mempersiapkan program pengabdian masyarakat yang bermutu dan berdampak serta memberikan manfaat/perubahan kea rah yang lebih baik di masyarakat. Hal ini tentunya tidak mudah untuk diwujudkan, untuk itu Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia memandang perlu untuk membuat "Pelatihan Pengelolaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang Bermutu dan Berdampak".
Maksud dan Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengabdi masyarakat menghasilkan program pengabdian masyarakat yang bermutu dan berdampak. Materi program ini didesain ntuk memberikan informasi dan keahlian dibidang-bidang yang dipandang krusial dalam penyelenggara program pengabdian masyarakat yang bermutu dan berdampak, yaitu:
  1. Menyiapkan keberlanjutan program pengabdian masyarakat secara mandiri
    Banyak kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan tidak dapat bertahan lama dan bahkan hanya dilakukan pada saat pelaksanaan pelatihan, penyuluhan, batas akhir penyelesaian program atau kegiatan sehari saja. Dengan adanya kondisi tersebut, di sesi ini akan diberikan keahlian kepada para peserta mengenai: 
    • Bagaimana menyiapkan program pengabdian masyarakat yang dapat terus terlaksana di masyarakat hingga target tercapai
    • Bagaimana menyiapkan masyarakat atau mitra agar tidak bergantung kepada para pengabdi atau tim
    • Bagaimana menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait agar kemandirian dan kesiapan masyarakat dapat bertahan dan program dapat terus dikembangkan
  2. Impact evaluation
    Berdasarkan hasil evaluasi dari program hibah pengabdian masyarakat yang telah berjalan selama tahun 2009-2012, ditemukan adanya program pengabdian masyarakat yang tidak memiliki dampak terhadap masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara merancang program pengabdian masyarakat serta cara melihat dampak program yang dihasilkan.
  3. Managing various stakeholders
    Dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat tim tidak dapat berdiri sendiri sehingga dibutuhkan keterlibatan para stakeholders agar program lebih efektif. Keterbatasan pengalaman dari para pengabdi serta sulitnya menjalin kerjasama dengan para pihak, membuat program menjadi tidak sustainabilty. Sesi ini akan difokuskan pada teknik pemetaan stakeholders dan bagaimana menjalin kerjasama sehingga dapat menghasilkan program pengabdian masyarakat yang lebih berkualitas dan sustainable.
  4. Penyusunan hasil program pengabdian masyarakat kedalam bentuk artikel ilmiah
    Artikel ilmiah hasil penelitian dengan artikel hasil pengabdian masyarakat sangatlah berbeda. Fokus pada sesi ini yaitu:
    • Jurnal apa saja yang dapat menjadi tujuan dari publikasi kegiatan pengabdian masyarakat
    • Strategi menulis artikel hasil pengabdian masyarakat agar dapat lolos untuk dipublikasi di jurnal internasional
    • Meningkatkan motivasi para dosen/pengabdi masyarakat untuk menulis artikel ilmiah hasil pengabdian masyarakat
    • Memberikan contoh-contoh artikel pengabdian masyarakat yang telah masuk di jurnal nasional dan internasional
  5. Engaging the mediaPasca program dibutuhkan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Selain itu dibutuhkan pula publikasi terhadap program yang telah dilakukan agar perhatian dapat difokuskan ke program sehingga dapat mendorong efek berikutnya seperti follow up program, funding baru, perluasan program, dll. Agar program bisa terlihat efeknya, maka dibutuhkan keahlian untuk melibatkan peran media massa yang menjadi fokus sesi ini.
  6. Memaksimalkan penggunaan kamera saku sebagai media pelaporan dan publikasi
    Foto memegang peranan penting dalam menggambarkan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan. Padahal, tidak semua pengabdi masyarakat memiliki keahlian fotografi yang handal. Sesi ini difokuskan untuk menggali fasilitas-fasilitas yang ada pada kamera saku untuk menghasilkan foto-foto yang berkualitas tinggi yang dapat digunakan secara efektif untuk pelaporan dan publikasi.  
Ketua FLipMAS dalam emailnya kepada jajaran FLipMAS seluruh Indonesia mempersilakan anggota FLipMAS untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sangat dimungkinkan pada kegiatan yang digagas DRPM UI ini sekaligus akan diadakan pertemuan Pimpinan FLipMAS Indonesia, FLipMAS Wilayah seluruh Indonesia untuk membahas peran dan gerak FLipMAS ke depan yang lebih berdaya. (Sumber: www.research.ui.ac.id/drpm/pengmas2012; Email Sunda94@gmail.com)